Apa Arti Angka 3 pada Plastik Kemasan? Mengungkap Fakta di Balik Kode Angka di Plastik

Apa arti angka 3 pada plastik kemasan? Baca artikel ini untuk mengetahui fakta menarik tentang kode angka di plastik dan dampaknya terhadap lingkungan.

Plastik adalah bahan yang sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dari botol minuman hingga kantong belanja, plastik kemasan dapat ditemukan hampir di mana saja. Namun, apakah Anda pernah memperhatikan kode angka di bawah tumpukan plastik kemasan Anda?

Salah satu kode angka tersebut adalah angka 3, yang sering muncul pada plastik kemasan. Tapi, Apa arti angka 3 pada plastik kemasan? Apa dampaknya pada lingkungan? Artikel ini akan menjawab semua pertanyaan Anda tentang kode angka di plastik dan membahas arti angka 3 pada plastik kemasan secara rinci.

Kode Angka pada Plastik

Sebelum membahas arti angka 3 pada plastik kemasan, mari kita pelajari terlebih dahulu tentang kode angka pada plastik. Kode angka pada plastik adalah sistem penomoran yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis plastik tertentu yang digunakan untuk membuat suatu produk. Sistem penomoran ini didasarkan pada resin plastik yang digunakan dan dapat membantu dalam proses daur ulang. Ada tujuh kode angka yang berbeda pada plastik, dan masing-masing kode angka memiliki arti dan tujuannya sendiri.

Apa Arti Angka 3 pada Plastik Kemasan?

Setelah mengetahui tentang kode angka pada plastik, mari kita fokus pada apa arti angka 3 pada plastik kemasan. Angka 3 pada plastik kemasan menunjukkan bahwa bahan plastik yang digunakan adalah PVC atau Polyvinyl Chloride. PVC adalah bahan plastik yang paling sulit didaur ulang dan dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang PVC atau bahan plastik dengan kode angka 3:

  • PVC biasanya digunakan untuk membuat pipa, lantai vinyl, pintu dan jendela, dan produk lainnya yang membutuhkan bahan yang tahan terhadap kelembaban, api, dan bahan kimia.
  • PVC mengandung phthalate, suatu zat kimia yang dapat menyebabkan gangguan hormon pada manusia dan hewan. Phthalate dapat lepas dari PVC dan terhirup atau tertelan secara tidak sengaja, menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan reproduksi dan perkembangan janin.
  • Saat dibakar, PVC dapat melepaskan bahan kimia beracun seperti dioksida, klorin, dan logam berat seperti timbal, kadmium, dan merkuri. Hal ini berpotensi menyebabkan kerusakan paru-paru dan penyakit serius lainnya.
  • PVC juga dapat merusak lingkungan dan ekosistem, terutama ketika terbuang sembarangan dan tidak didaur ulang dengan benar. PVC membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai dan dapat mencemari air dan tanah.

Maka dari itu, angka 3 pada plastik kemasan menunjukkan bahwa produk tersebut terbuat dari bahan yang sulit didaur ulang dan memiliki dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.

Dampak Penggunaan PVC pada Lingkungan

Sebagai bahan plastik yang sulit didaur ulang, PVC memiliki dampak negatif pada lingkungan. Berikut adalah beberapa dampak penggunaan PVC pada lingkungan:

  • PVC dapat mencemari air dan tanah jika tidak didaur ulang dengan benar. Saat dibuang di tempat pembuangan sampah, PVC dapat mempengaruhi kualitas air dan tanah karena zat kimia beracun yang dilepaskan saat PVC terurai.
  • Saat PVC terbakar, bahan kimia beracun yang dilepaskan dapat mencemari udara dan menyebabkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan.
  • Penggunaan PVC juga dapat menyebabkan kerusakan ekosistem karena limbah plastik yang terbuang sembarangan dapat menyebabkan kerusakan pada habitat hewan dan tumbuhan.

Angka 3 pada plastik kemasan menunjukkan bahwa produk tersebut terbuat dari bahan PVC, yang sulit didaur ulang dan memiliki dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.

Penggunaan PVC dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan hormon, gangguan reproduksi, dan kerusakan paru-paru karena bahan kimia beracun yang dilepaskan saat PVC terbakar.

Selain itu, PVC juga dapat merusak lingkungan dan ekosistem jika tidak didaur ulang dengan benar. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan untuk mengurangi penggunaan PVC dan mencari alternatif pengganti PVC yang lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan.