Apa dampak penggunaan PLA terhadap lingkungan? Ini Penjelasannya

PLA, atau polilaktida, adalah plastik yang terbuat dari jagung atau tepung singkong. Bahan ini sering dianggap sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan daripada plastik petroleum karena dapat diuraikan secara alami dan tidak menimbulkan limbah yang sulit diuraikan.

Namun, seperti halnya dengan setiap bahan, penggunaan PLA tidak sepenuhnya bebas dampak terhadap lingkungan. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa dampak penggunaan PLA terhadap lingkungan dan bagaimana kita dapat mengurangi dampaknya.

Dampak Penggunaan PLA terhadap Lingkungan

1. Produksi

Meskipun PLA dapat diuraikan secara alami, produksinya masih memerlukan sumber daya alam. Tepung jagung atau singkong harus ditanam, dipanen, dan diolah menjadi bahan mentah sebelum menjadi PLA. Proses ini membutuhkan energi dan air yang signifikan, serta menghasilkan limbah padat dan cair.

2. Penggunaan Air

Selain air yang digunakan dalam produksi, penggunaan PLA juga dapat mempengaruhi pasokan air. Beberapa tanaman seperti jagung dan singkong membutuhkan banyak air untuk tumbuh, dan meningkatnya permintaan untuk bahan baku PLA dapat menyebabkan persaingan atas sumber daya air.

3. Biodegradasi

Salah satu keuntungan utama dari PLA adalah bahwa ia dapat diuraikan secara alami. Namun, proses biodegradasi membutuhkan kondisi tertentu untuk terjadi, seperti suhu yang cukup tinggi dan kelembaban yang tepat. Jika PLA dibuang di tempat sampah biasa, ia mungkin tidak diuraikan dengan cepat atau bahkan sama sekali, dan akhirnya akan berakhir di tempat pembuangan akhir.

4. Dampak Gas Rumah Kaca

Seperti halnya dengan produksi plastik lainnya, pembuatan PLA juga menghasilkan gas rumah kaca, seperti karbon dioksida dan metana. Meskipun PLA menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca selama produksi dibandingkan dengan plastik petroleum, masih ada emisi yang harus dipertimbangkan.

5. Penggunaan Lahan

Produksi PLA memerlukan lahan untuk menanam bahan baku, yang dapat bersaing dengan lahan untuk produksi makanan atau konservasi alam. Selain itu, jika permintaan terus meningkat, kemungkinan besar akan memerlukan lebih banyak lahan yang akan dialihkan dari hutan atau habitat liar.

6. Daur Ulang

Saat ini, daur ulang PLA tidak mudah dilakukan karena kebanyakan fasilitas daur ulang tidak dapat memproses bahan ini dengan baik. Ini berarti bahwa PLA yang dibuang mungkin tidak dapat didaur ulang dan akhirnya berakhir di tempat pembuangan akhir.

Bagaimana Kita Dapat Mengurangi Dampak Penggunaan PLA terhadap Lingkungan?

1. Kurangi Penggunaan Secara Umum

Cara terbaik untuk mengurangi dampak penggunaan PLA terhadap lingkungan adalah dengan mengurangi penggunaannya secara umum. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan plastik yang ada, serta memilih alternatif bahan yang lebih ramah lingkungan seperti kertas atau logam.

2. Daur Ulang

Meskipun daur ulang PLA tidak mudah dilakukan saat ini, teknologi sedang berkembang dan beberapa fasilitas daur ulang telah mulai menerima PLA. Dengan mendukung dan menggunakan fasilitas daur ulang ini, kita dapat membantu mengurangi limbah plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir.

3. Mendukung Produksi Berkelanjutan

Beberapa produsen PLA telah memperkenalkan praktik produksi yang lebih berkelanjutan, seperti menggunakan sumber daya yang lebih efisien dan meminimalkan limbah. Dukung produsen yang berkomitmen untuk produksi berkelanjutan dan bertanggung jawab secara lingkungan.

4. Peningkatan Teknologi

Teknologi untuk mendaur ulang dan memproses PLA sedang berkembang pesat. Dengan terus meningkatkan teknologi ini, kita dapat mengurangi dampak lingkungan dari produksi dan pembuangan PLA.

5. Pendidikan dan Kesadaran

Pendidikan dan kesadaran tentang dampak lingkungan dari penggunaan plastik, termasuk PLA, sangat penting. Melalui edukasi yang tepat, kita dapat membantu mendorong perubahan perilaku konsumen dan industri yang lebih bertanggung jawab secara lingkungan.