Mengenal lebih dalam tentang plastik kemasan yang sulit didaur ulang, serta dampak negatifnya bagi lingkungan dan kesehatan manusia
Apa Itu Plastik Kemasan Sulit Daur Ulang?
Plastik kemasan sulit didaur ulang adalah jenis plastik yang sulit diproses kembali menjadi bahan baku baru. Biasanya, plastik kemasan ini terbuat dari jenis plastik yang berbeda-beda atau tidak dapat dipisahkan satu sama lain, sehingga sulit untuk didaur ulang.
Penggunaan plastik kemasan sulit didaur ulang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman, serta industri kosmetik dan farmasi. Padahal, dampak negatif dari penggunaan plastik kemasan sulit didaur ulang sangat besar terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai mengenal lebih dekat plastik kemasan sulit didaur ulang, serta dampak negatifnya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Apa Saja Jenis-jenis Plastik Kemasan Sulit Daur Ulang?
Plastik kemasan sulit didaur ulang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, antara lain:
1. Multilayered Plastic Packaging
Multilayered plastic packaging atau kemasan plastik berlapis-lapis, terdiri dari beberapa lapisan plastik yang berbeda. Plastik jenis ini sangat sulit didaur ulang, karena sulit untuk memisahkan lapisan-lapisan plastik yang berbeda.
Contoh produk yang menggunakan multilayered plastic packaging adalah kemasan minuman ringan dan makanan siap saji.
2. Polystyrene (PS) Packaging
Polystyrene (PS) packaging, atau biasa dikenal dengan nama Styrofoam, adalah jenis plastik kemasan yang sulit didaur ulang. Plastik jenis ini sering digunakan sebagai wadah untuk makanan dan minuman, serta sebagai bahan packing.
3. Polyvinyl Chloride (PVC) Packaging
Polyvinyl Chloride (PVC) packaging, adalah jenis plastik kemasan yang juga sulit didaur ulang. Plastik jenis ini sering digunakan sebagai bahan pembungkus untuk produk elektronik, kosmetik, dan makanan.
4. Tetra Pak Packaging
Tetra Pak packaging adalah jenis kemasan plastik yang biasa digunakan untuk produk susu dan minuman. Kemasan plastik ini terdiri dari beberapa lapisan yang berbeda dan sulit untuk didaur ulang.
Apa Dampak Negatif Penggunaan Plastik Kemasan Sulit Daur Ulang?
1. Merusak Lingkungan
Penggunaan plastik kemasan sulit didaur ulang dapat merusak lingkungan secara signifikan. Plastik jenis ini cenderung bertahan dalam lingkungan selama bertahun-tahun, bahkan hingga ratusan tahun. Hal ini menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan, terutama pada laut dan pantai.
Ketika sampah plastik masuk ke laut, maka mikroplastik dapat terbentuk dan dapat dimakan oleh hewan laut. Bahkan, sampah plastik yang terbawa arus laut dapat menghambat pertumbuhan terumbu karang dan mempengaruhi ekosistem laut secara keseluruhan.
2. Memicu Perubahan Iklim
Penggunaan plastik kemasan sulit didaur ulang juga memicu perubahan iklim. Plastik yang tidak terurai ini menyebabkan terjadinya emisi gas rumah kaca ketika terbakar, serta mengambil energi fosil saat diproduksi. Hal ini dapat memperburuk perubahan iklim.
3. Berbahaya bagi Kesehatan Manusia
Penggunaan plastik kemasan sulit didaur ulang juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Plastik jenis ini cenderung mengandung bahan kimia yang berbahaya, seperti bisphenol A (BPA), ftalat, dan polyvinyl chloride (PVC).
Bahan kimia tersebut dapat terlepas dari plastik dan terkontaminasi ke makanan atau minuman yang dikemas dalam plastik tersebut. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan hormonal, kanker, dan masalah reproduksi.
Penggunaan plastik kemasan sulit didaur ulang dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk mengurangi dampak negatifnya, diperlukan kesadaran dan tindakan dari masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik kemasan sulit didaur ulang.
Dengan melakukan tindakan yang sederhana seperti membawa tas belanja sendiri dan mendaur ulang plastik, kita dapat membantu mengurangi penggunaan plastik kemasan sulit didaur ulang dan menjaga keberlanjutan lingkungan.