Standar Keamanan Makanan pada Kemasan Plastik: Apa yang Perlu Diperhatikan?

Kemasan plastik sering digunakan untuk kemasan makanan, namun tidak semua kemasan plastik aman untuk digunakan. Artikel ini akan membahas standar keamanan makanan pada kemasan plastik yang perlu diperhatikan, seperti tidak mengandung bahan kimia berbahaya, tidak merusak kualitas makanan, mudah didaur ulang, dan dibuat dengan proses produksi yang aman dan higienis.

Kemasan plastik menjadi salah satu pilihan yang populer dalam kemasan makanan karena kepraktisannya dan biaya yang relatif terjangkau. Namun, penggunaan kemasan plastik dalam makanan juga menimbulkan beberapa masalah kesehatan yang mungkin terjadi karena bahan kimia yang terkandung dalam kemasan plastik, seperti bisphenol-A (BPA) dan polychlorinated biphenyls (PCBs). Oleh karena itu, penggunaan kemasan plastik untuk makanan harus memenuhi standar keamanan makanan yang ditetapkan oleh badan pengawas kesehatan makanan di setiap negara.

Berikut adalah beberapa standar keamanan makanan pada kemasan plastik yang harus dipenuhi oleh kemasan plastik:

  1. Tidak mengandung bahan kimia berbahaya
    Kemasan plastik yang digunakan untuk makanan harus memenuhi standar keamanan makanan yang ditetapkan oleh badan pengawas kesehatan makanan di setiap negara. Kemasan plastik tidak boleh mengandung bahan kimia berbahaya seperti BPA, phthalates, formaldehyde, dan di(2-ethylhexyl) phthalate (DEHP). Bahan kimia ini dapat merusak kesehatan manusia dan dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti kanker, gangguan hormon, dan masalah reproduksi.
  2. Tidak merusak kualitas makanan
    Kemasan plastik harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak merusak kualitas makanan. Kemasan plastik harus tahan terhadap kelembaban, oksigen, dan gas-gas lain yang dapat merusak mutu makanan. Kemasan plastik yang tidak tahan terhadap kelembaban dapat menyebabkan makanan menjadi rusak dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
  3. Tidak mudah rusak atau sobek
    Kemasan plastik harus kuat dan tahan terhadap tekanan dari luar. Kemasan plastik yang rusak atau sobek dapat menyebabkan kontaminasi pada makanan dan dapat menimbulkan bahaya kesehatan bagi konsumen.
  4. Tidak mengandung zat pewarna yang berbahaya
    Kemasan plastik tidak boleh mengandung zat pewarna yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Beberapa zat pewarna yang berbahaya adalah Sudan Red, Rhodamine B, dan Methanol Yellow. Zat pewarna ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker dan gangguan saluran pencernaan.
  5. Mudah didaur ulang atau dapat terurai secara alami
    Kemasan plastik harus mudah didaur ulang atau dapat terurai secara alami. Kemasan plastik yang sulit didaur ulang dapat menimbulkan masalah lingkungan dan dapat mencemari tanah dan air. Beberapa jenis kemasan plastik dapat terurai secara alami seperti PLA (polylactic acid) yang terbuat dari bahan alami seperti jagung atau kentang.
  6. Dibuat dengan proses produksi yang aman dan higienis
    Kemasan plastik harus diproduksi dengan proses produksi yang aman dan higienis. Proses produksi yang tidak higienis dapat menyebabkan kontaminasi pada kemasan plastik dan dapat menimbulkan bahaya kesehatan bagi konsumen.

Selain standar keamanan makanan pada kemasan plastik yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan kemasan plastik untuk makanan. Pertama, hindari memanaskan makanan dalam kemasan plastik, terutama jika kemasan tersebut tidak dirancang untuk tujuan tersebut. Pemanasan makanan dalam kemasan plastik dapat menyebabkan bahan kimia berbahaya seperti BPA dan phthalates terlepas dari kemasan dan masuk ke dalam makanan. Kedua, jangan menggunakan kemasan plastik yang sudah terlihat rusak atau sobek karena dapat menyebabkan kontaminasi pada makanan. Ketiga, pastikan makanan yang akan dimasukkan ke dalam kemasan plastik sudah dalam kondisi matang dan dingin untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat merusak makanan.

Selain itu, penggunaan kemasan plastik juga perlu diperhatikan dalam hal pengelolaannya. Kemasan plastik yang tidak terkelola dengan baik dapat menimbulkan masalah lingkungan seperti pencemaran tanah dan air. Oleh karena itu, penting untuk memilih kemasan plastik yang dapat didaur ulang dan membuang kemasan plastik dengan benar, yaitu dengan memisahkan kemasan plastik dari sampah organik dan membuangnya pada tempat sampah yang telah disediakan.